7 Nov 2010

Menhub: Abu Vulkanik Rusak Mesin Pesawat

"Saya minta maaf kepada seluruh calon penumpang khusus untuk Jogja dan Solo." 

Dua bandara di Yogyakarta (Adi Sucipto) dan Solo (Adi Sumarmo) selama satu hari ini ditutup akibat hujan abu dari erupsi Gunung Merapi. Selain mengganggu jarak pandang, abu vulkanik juga dapat membuat mesin pesawat tidak berfungsi.

"Saya minta maaf kepada seluruh calon penumpang khusus untuk Jogja dan Solo. Karena kedua bandaranya kita sudah tutup hari ini," ujar Menteri Perhubungan Freddy Numberi usai mengikuti rapat bersama Presiden SBY dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Gedung Agung, Yogyakarta, Sabtu malam.

Penutupan kedua bandara itu, kata dia, untuk keselamatan dalam aktivitas penerbangan. "Beberapa waktu lalu sempat buka dua jam secara on off, tapi kalau kita lihat dari perkembangan sekarang tidak bisa. Demi keselamatan kita alihkan ke Semarang," jelas Freddy.

Ia meminta calon penumpang dari Solo dan Jogja atau sebaliknya bisa memaklumi hal tersebut. Sebab peristiwa bencana diluar kemampuannya. "Ini demi keselamatan, karena begitu debu masuk ke mesin pesawat, otomatis mesin tidak berfungsi. Jadi ini tidak bisa ditolerin," tegas dia.

Ia mengaku, sebelumnya juga telah sedikit merubah rute penerbangan atau "Check Point" yang biasa dilewati Jogja dan Solo. "Memang lebih jauh, dan ada risikonya adalah bahan bakar dibutuhkan lebih banyak, namun dengan kondisi saat ini tetap saja faktor keamanan itu penting," katanya.

Namun, Freddy membantah jika insiden pesawat Qants dikarenakan aktivitas abu vulkanik Gunung Merapi. "Kita akan berikan serpihan pesawat itu yang jatuh di Batam. Tentunya hasil investigasi KNKT akan kita serahkan juga ke Singapura dan Australia," imbuhnya.

Menurutnya dengan adanya insiden itu, malah membuktikan bahwa Indonesia khususnya Batam selalu sedia jika memang diperlukan pendaratan darurat. "Kejadian ini juga menjadi catatan penting bagi kita jika ingin membeli pesawat jenis airbus 380," ujarnya mengakhiri perbincangan.


0 komentar:

Posting Komentar