Manuskrip ini telah membingungkan sejarawan, kriptografer, dan bibliophiles berabad-abad
Ditulis dalam huruf asing dengan sedikit sketsa sebagai ilustrasi,
membuat rahasia Manuskrip Voynich terjaga selama ratusan tahun.
Manuskrip ini telah membingungkan sejarawan, kriptografer, dan
bibliophiles selama berabad-abad.
Namun sekarang, akhirnya
misteri itu telah berakhir. Menurut seorang pengusaha asal Finlandia,
Viekko Latvala, dirinya telah berhasil menerjemahkan manuskrip yang
diklaim dari 'Nabi Tuhan' itu. Latvala mengklaim telah memecahkan kode
dan rahasia manuskrip yang diklaim paling misterius di dunia tersebut.
Rekan kerja Latvala, Ari Ketola, sebagaimana dikutip laman foxnews.com,
menggambarkan betapa sulitnya penerjemahan karakter misterius itu.
"Buku ini adalah karya hidup dan publikasi ilmiah tentang obat yang akan
masih berguna hari ini," kata Ketola.
"Penulisnya adalah seorang
ilmuwan tanaman, astrologi, farmasi, dan astronomi. Buku ini berisi
ramalan beberapa dekade dan ratusan tahun ke depan dari waktu buku ini
dibuat."
Dengan kata lain, Manuskrip Voynich --yang saat ini
dimiliki Perpustakaan Manuskrip dan Buku Langka Beincke Universitas Yale
di New Haven-- adalah sebuah buku herbalogi, dimana sang penulis
melacak tanaman-tanaman dan menggunakannya untuk tujuan obat-obatan.
Latvala memberikan terjemahan dari tanaman 16152 yang saat ini bisa ditemukan di Ethiopia:
"Nama
bunga ini adalah Heart of Fire. Bunga ini bisa membuat kulit indah bila
dibuat sebagai salep. Minyak ditekan dari tunas. Salep ini digunakan
untuk kulit keriput. Apakah cocok untuk ginjal dan kepala, sebagai bunga
antibiotik untuk mencegah radang. Tinggi tanaman 10 sentimeter. Tanaman
ini tumbuh pada daerah kering dan panas. Tanaman ini berwarna hijau
terang."
Lantas, bagaimana Latvala bisa menerjemahkan manuskrip yang paling misterius di muka bumi tersebut?
"Mr. Latvala mengatakan tak ada satu pun 'manusia normal' yang bisa memecahkan kode itu, sebab tidak ada kode atau metode yang bisa digunakan untuk membaca teks ini. Ini bahasa nabi," kata Ketola.
"Tipe orang yang bisa membaca teks seperti ini sangat jarang ditemukan di muka bumi. Belum tentu mereka muncul ke muka bumi dalam satu milinium... dan Mr. Veikko Latvala telah diberi kelebihan selama 20 tahun terakhir."
Namun, sejumlah kriptografer menolak mengomentari klaim yang dikeluarkan Latvala ini. baik memberikan validasi atau menolak klaim itu. Yang jelas, Ketola menolak untuk menunjukkan metode dalam memecahkan rahasia manusrip ini.
"Bahasa buku ini cukup rumit," kata Ketola. "Suku kata vokal merupakan campuran dari Spanyol dan Italia, juga dicampur dengan bahasa penulis manuskrip. Bahasa penulis manuskrip sendiri adalah bahasa Babilon langka yang diucapkan di daerah Asia kecil."
Ketola menduga, penulis naskah Voynich tidak tahu bagaimana menulis dalam bahasa lain. Jadi dia harus menciptakan alfabet sendiri dan kosa kata. "Orang ini tidak bisa menulis bahasa apapun sehingga ia harus menemukan tulisan yang bisa dia baca atau diucapkannya sendiri," katanya.
Ketola mengatakan penulis juga mengutip tulisan dari beberapa tulisan dari sejumlah pengarang untuk manuskrip ini.
Selain manuskrip Voynich, buku paling misterius lain berhasil dipecahkan oleh Kevin Knight pada bulan lalu. Dia adalah seorang ilmuwan komputer di University of Southern California Viterbi School of Engineering.
Sandi Copiale - kriptogram misterius yang terikat dalam emas dan kertas brokat berwarna hijau - adalah dokumen kode 250-tahun. Dengan mendekripsikannya, Knight dan rekan-rekannya menemukan cara kerja sebuah masyarakat rahasia yang hidup pada abad ke-18.
Namun, Knight menolak mengomentari penemuan Ketola itu.
"Mr. Latvala mengatakan tak ada satu pun 'manusia normal' yang bisa memecahkan kode itu, sebab tidak ada kode atau metode yang bisa digunakan untuk membaca teks ini. Ini bahasa nabi," kata Ketola.
"Tipe orang yang bisa membaca teks seperti ini sangat jarang ditemukan di muka bumi. Belum tentu mereka muncul ke muka bumi dalam satu milinium... dan Mr. Veikko Latvala telah diberi kelebihan selama 20 tahun terakhir."
Namun, sejumlah kriptografer menolak mengomentari klaim yang dikeluarkan Latvala ini. baik memberikan validasi atau menolak klaim itu. Yang jelas, Ketola menolak untuk menunjukkan metode dalam memecahkan rahasia manusrip ini.
"Bahasa buku ini cukup rumit," kata Ketola. "Suku kata vokal merupakan campuran dari Spanyol dan Italia, juga dicampur dengan bahasa penulis manuskrip. Bahasa penulis manuskrip sendiri adalah bahasa Babilon langka yang diucapkan di daerah Asia kecil."
Ketola menduga, penulis naskah Voynich tidak tahu bagaimana menulis dalam bahasa lain. Jadi dia harus menciptakan alfabet sendiri dan kosa kata. "Orang ini tidak bisa menulis bahasa apapun sehingga ia harus menemukan tulisan yang bisa dia baca atau diucapkannya sendiri," katanya.
Ketola mengatakan penulis juga mengutip tulisan dari beberapa tulisan dari sejumlah pengarang untuk manuskrip ini.
Selain manuskrip Voynich, buku paling misterius lain berhasil dipecahkan oleh Kevin Knight pada bulan lalu. Dia adalah seorang ilmuwan komputer di University of Southern California Viterbi School of Engineering.
Sandi Copiale - kriptogram misterius yang terikat dalam emas dan kertas brokat berwarna hijau - adalah dokumen kode 250-tahun. Dengan mendekripsikannya, Knight dan rekan-rekannya menemukan cara kerja sebuah masyarakat rahasia yang hidup pada abad ke-18.
Namun, Knight menolak mengomentari penemuan Ketola itu.
0 komentar:
Posting Komentar