28 Apr 2011

Google Tuhan (God Google) Agama yang Menyembah Google Sebagai Tuhannya

Google Tuhan (God Google) Agama yang Menyembah Google Sebagai 
Tuhannya

Ada ajaran baru bernama Googlism. Ajaran ini membuktikan bahwa Google adalah Tuhan, sebagaimana kenyataan2 berikut ini:





1. Google adalah sesuatu yang paling mendekati pada Maha Tahu.

2. Google ada dimana-mana dalam satu waktu.

3. Google menjawab penyembahnya (yang melakukan googling).

4. Google akan tidak akan pernah mati.

5. Google tidak terbatas dan terus tumbuh selamanya.

6. Google mengingat segalanya.

7. Google tidak melakukan kejahatan.

8. Google dicari lebih banyak daripada seluruh nama-nama Tuhan digabungkan.

9. Bukti keberadaan Google sangat banyak.

Entah ajaran googlelism itu benar atau cuma main-main. Tapi “Tuhan Google” ditentukan bergender perempuan (Her). Mereka juga melakukan doa dengan cara menyanyikan lagu 2. Ini contohnya:


By Texas Schultz

Hail Google, full of hits.
Our searches are with thee.
Blessed art thou amongst search engines,
and blessed is the fruit of thy servers.

Holy Google, Mother of Searches.
pray for us sinners,
now and at the hour of our disk crash.
Amen.



sumber : http://www.morzing.com

Briptu Eka Frestya, Polisi Cantik Yang Ingin Merambah Dunia Model Dan Akting

Briptu Eka Frestya, Polisi Cantik Yang Ingin Merambah Dunia Model 
San Akting

Brigadir (Polisi) Satu Eka Frestya adalah salah satu duta Kepolisian RI dalam menjalankan tugas mendekatkan korps dengan masyarakat. Melalui televisi, ia dan sejumlah rekannya kerap tampil menyampaikan informasi lalu lintas. 

Paras manis Eka membuat wajahnya mudah diingat orang. Keayuan perempuan 23 tahun itu dilengkapi pula dengan, menurut pengakuan dia, keberanian dan kesukaan pada tantangan.

Yahoo! Indonesia mewawancarai Eka Frestya di kantor National Traffic Management Center Kepolisian Republik Indonesia, Jl MT Haryono, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. Ia bercerita dari alasannya menjadi polisi hingga tipe cowok impiannya.

Yahoo! Indonesia (Y!): Kenapa Anda mau menjadi polisi?

Eka Frestya: Jadi polisi itu seru. Ada banyak tantangan, dan pekerjaannya pun nggak monoton. Bisa ke sana ke sini juga.

Y!: Apa pengalaman yang paling seru selama menjadi polisi?

Eka: Menangkap penjahat (tersenyum).

Y!: Wow! Bisa cerita seperti apa ketika itu?

Eka: Waktu itu saya bertugas di Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta. Kami memang bekerjasama dengan Bea Cukai. Ada laporan, ada TO (Target Operasi—red), lalu kita selidiki. Kemudian didapati ada barang yang dicurigai sebagai narkotika. Lalu kita tangkap saat itu.

Y!: Sebelum di NTMC, Anda sudah pernah bertugas di mana saja?

Eka: Setelah dilantik tahun 2006, saya bertugas di Polda Metro Jaya. Di Direktorat Samapta untuk patroli kendaraan roda empat. Lalu di Polres Bandara, pertama saya dinas di pospol terminal 3 menangani masalah TKI. Kemudian pindah ke pariwisata, pindah lagi ke protokol pejabat Polri dan bagian narkoba. Barulah ke Ditlantas Polda Metro Jaya.

Y!: Kalau boleh memilih, ingin ditugaskan di kesatuan mana lagi selain lalu lintas?

Eka: Kalau disuruh memilih yah, maunya sih di Krimsus (Direktorat Reserse Kriminal Khusus—menangani kejahatan ekonomi dan cyber) atau mau di (Direktorat) Narkoba.

Y!: Kenapa Anda memilih kesatuan yang terkesan penuh dengan kekerasan?

Eka: Saya suka tantangan. Saya juga nggak takut, karena mental kita kan sudah dilatih. Saya memang menikmati bertugas di lapangan.

Y!: Semenjak menjadi presenter di Metro TV, merasa menjadi pusat perhatian ketika jalan di tempat umum, di mal misalnya?

Eka: Kalau saya nggak ya. Karena kalau jalan-jalan kan nggak pakai seragam. Mungkin masyarakat nggak ngeuh.

Y!: Pacar bagaimana menanggapi Anda menjadi presenter TV?

Eka: Saya belum punya pacar lhooo (tertawa).

Y!: Oh, jadi belum punya pacar. Tapi ada yang mendekati, dong?

Eka: Kalau yang PDKT ada sih. Lihat aja, kalau nggak sreg yah kita hanya berteman saja. Nggak ada salahnya kan berteman dulu.

Y!: Cowok impian Briptu Eka yang seperti apa sih?

Eka: Cowok yang baik dan yang bertanggung jawab.

Y!: Hobinya apa jika sedang tidak bertugas?

Eka: Saya senang naik gunung, main jestki juga. Saya biasanya seminggu sekali main jetski.

Y!: Kalau tidak menjadi polisi, ingin memilih profesi apa?

Eka: Saya mau jadi model (tertawa)!

Y!: Sudah ada yang menawarkan untuk menjadi model, main sinetron atau MC?

Eka: Belum ada sih. Kalau ada pun, untuk menunjang tugas nggak apa-apa. Tapi kalau di luar dinas harus izin dengan pimpinan.
 
_______________
Nama: Eka Frestya
Lahir: 15 Juli
Karier: Dilantik menjadi Polwan pada 2006 dan kini bertugas di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya

Alat Untuk Membuat Hidung Lebih Mancung

Alat Untuk Membuat Hidung Lebih Mancung 

Wah, kabar baik bagi anda yang punya hidung mancung ke dalam karena ada cara yang lebih murah dibandingkan harus melakukan operasi plastik.

Beauty Lift High Nose adalah sebuah alat yang katanya bisa membuat hidung anda menjadi mancung dengan bantuan tambahan berupa alat getar (vibrator) di dalamnya.

Tidak ada keterangan seberapa mancung hidung anda tetapi dengan harga US$ 83 (sekitar Rp. 800.000) sepertinya layak dicoba karena pastinya lebih murah dibandingkan operasi plastik.

sumber : http://www.morzing.com

Contoh Muslimah yang Teguh Keimanannya

Muawiyah bin al-Hakam al-Aslami Ra. berkata, “Aku memiliki seorang budak perempuan yang kerjanya menggembala kambingku di lereng gunung Uhud dan sekitarnya. Suatu hari aku dapati seekor serigala telah membawa pergi satu ekor kambing. Sebagai manusia tentu saja aku marah, maka aku tampar ia sekali. Aku datang menghadap Rasulullah Saw. dengan perasaan bersalah besar atas kejadian tersebut, ‘Wahai Rasulullah, haruskah aku memerdekakannya?’ Beliau menjawab, ‘Hadapkan dia kemari!’ Beliau lalu menanyainya, ‘Di manakah Allah?’ Dia menjawab, ‘Di langit.’ Beliau bertanya lagi, ‘Siapa aku?’ Dia menjawab, ‘Utusan Allah.’ Serta merta beliau bersabda, ‘Merdekakan dia. Sesungguhnya dia seorang mukminah yang beriman’.”

Saudariku, mari kita perhatikan kisah Siti Hajar saat ditinggalkan Ibrahim As. di samping al-Bait di Makkah al-Mukarramah, di dekat tenda tak jauh dari zam zam. Sementara di Makkah saat itu belum ada segelintir manusia pun dan air pun tidak ada. Dia hanya ditemani bayinya yang masih menyusu, Ismail. Kisah ini menyajikan satu gambaran yang sangat mengagumkan di hadapan wanita muslimah, tentang imannya kepada Allah dan tawakal serta kepasrahan yang utuh kepada-Nya. Dengan tegar, mantap dan penuh keyakinan, 
Hajar bertanya kepada Ibrahim, “Allah-kah yang memerintahkan engkau berbuat seperti ini wahai Ibrahim?”

“Benar,” jawab Ibrahim.

“Kalau begitu Dia tidak akan menyia-nyiakan kami,” jawab Siti Hajar penuh keridhaan dan disertai keyakinan akan datangnya kabar gembira dan perlindungan.

Sungguh merupakan tindakan yang sangat berat dan menggugah hati, bagaimana seorang laki-laki harus meninggalkan istri dan anaknya yang masih menyusu di tengah hamparan padang pasir; tidak ada tetumbuhan, air maupun manusia. Setelah itu, beliau langsung berbalik ke negeri Syam yang amat jauh. Dia hanya meninggalkan satu kantong berisi buah korma dan satu wadah dari kulit yang berisi air. Andaikan tidak ada keimanan yang mendalam dan memenuhi hati Siti Hajar; andaikan tidak ada tawakal yang utuh kepada Allah yang menghiasi perasaannya, tak bakalan dia sanggup menghadapi keadaannya saat itu dan tentu dia akan roboh tak berdaya sejak awal mula berada di sana. Yang seperti ini tidak terjadi pada diri wanita yang secara abadi selalu diingat orang-orang yang menunaikan ibadah haji. Mereka mengenangnya menjelang malam dan di ujung siang, yaitu saat mereka menciduk air zam zam yang suci, saat mereka melakukan Sa’i dari Shafa ke Marwah, sebagaimana dia berlari-lari kecil pada hari yang sangat mendebarkan itu.

Keyakinan iman ini menghasilkan buah yang sangat mengagumkan dalam kehidupan kaum muslimin, bahwa Allah menyaksikan dan mengetahui semua rahasia, bahwa Dia senantiasa bersama manusia, di mana pun kita berada.

Pada saat khalifah Umar bin Khaththab Ra. tengah meronda di malam hari, beliau berhenti di suatu tempat. Di tempat itu secara tidak sengaja beliau mendengar pembicaraan antara seorang ibu dan anaknya. “Wahai putriku, ambillah susu itu dan campurilah ia dengan air biasa!”

Putrinya menjawab, “Wahai ibu, apakah ibu tidak tahu keputusan yang diambil Amirul Mukminin pada hari ini?”

“Apa memang keputusan yang diambilnya wahai putriku?” tanya sang ibu.

“Dia memerintahkan seseorang untuk mengumumkan bahwa susu tidak boleh dicampur dengan air,” jawab 
putrinya.

“Wahai putriku, ambil saja susu itu dan campuri ia dengan air. Toh saat ini kamu berada di suatu tempat yang tidak bisa dilihat Umar,” kata sang ibu.

Putrinya berkata, “Aku sama sekali tidak akan menaatinya saat ramai dan mendurhakainya saat sepi.”

Demi mendengar itu semua, Umar lalu memerintahkan pembantunya untuk menyelidiki tentang ibu dan anaknya itu. Aslam – pembantu Umar – menuturkan, “Lalu kudatangi rumah itu. Ternyata wanita yang memberikan jawaban seperti itu masih gadis, dan wanita yang berbicara dengannya adalah ibunya, yang di rumah itu tidak ada seorang laki-laki pun. Kudatangi Umar dan kukabarkan hal ini kepadanya. Lalu dia memanggil putra-putranya dan mengumpulkan mereka. Dia berkata, ‘Apakah di antara kalian ada yang membutuhkan seorang wanita untuk bisa kunikahkan dengannya? Andaikan ayah kalian masih berminat kepada seorang wanita, tentu salah seorang di antara kalian tidak akan bisa mendahuluinya untuk mendapatkan anak gadis itu’.”

Di antara ketiga anak laki-laki Umar, hanya Ashim yang belum menikah. Maka jadilah Ashim menikahi gadis itu. Dari wanita itu lahir seorang putri, dan dari putri tersebut lahirlah Umar bin Abdul Aziz, salah satu di antara lima khalifah Rasulullah yang terkenal dengan kesalehan dan keadilannya.

Ini merupakan kesadaran sanubari yang ditanamkan Islam ke dalam jiwa muslimah tersebut. Sungguh ini merupakan gambaran ketakwaan yang lurus dan benar, baik saat ramai maupun sepi, karena keyakinan bahwa Allah senantiasa bersama dia. Ini adalah sebuah bentuk keimanan yang mendalam, yang membuahkan hasil yang menggembirakan bagi pelakunya, tidak hanya kelak di akhirat dengan mendapatkan surga-Nya, tetapi juga di dunia dengan mendapatkan keturunan yang saleh.