7 Mar 2013

Gunung Padang Adalah Sebuah Bangunan Kian Jelas Terlihat

Gunung Padang.
TEKA-TEKI apakah benar Gunung Padang merupakan sebuah piramida raksasa atau "hanya" sebuah punden berundak, agaknya tak lama lagi akan terjawab. Pasalnya, tim arkeolog yang meneliti gunung itu menemukan lagi susunan batu mirip kaki bangunan di situs yang berlokasi di kawasan Cianjur, Jawa Barat, tersebut.

Menurut ketua tim peneliti, Ali Akbar, Jumat (15/2/2013), susunan batu itu yang ditemukan di sisi utara gunung tersebut berupa struktur yang disusun menjadi semacam dinding batu dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.

"Kami menduga, ini merupakan bagian bawah bangunan Gunung Padang," imbuhnya.


Menurut dia, struktur itu serupa dengan struktur terasering di sisi tenggara dan timur gunung yang ditemukan tim pada Mei 2012, dan temuan ini semakin menunjukkan bahwa Gunung Padang merupakan bangunan yang terdiri dari bagian puncak, badan dan kaki yang berbentuk terasering, bukan gunung yang terbentuk secara alami seperti gunung-gunung lainnya.

"Terasering itu berfungsi menopang, memperkuat, dan melapisi bagian atas dan bagian dalam bangunan agar tidak longsor," urai arkeolog jebolan UI itu.

Masih menurut Ali, bagian puncak bangunan Gunung Padang berada pada ketinggian 995 meter di atas permukaan air laut (dpl), sementara struktur yang baru ditemukan di sisi utara berada pada ketinggian 885 meter dpl. 

"Dengan demikian, tinggi bangunan Gunung Padang diperkirakan minimal setinggi 110 meter. Sebagai perbandingan, tinggi Candi Borobudur 34 meter," imbuhnya.

Susunan batu yang ditemukan.
Semula, Gunung Padang dianggap hanya sebagai gunung biasa seperti kebanyakan gunung di Indonesia, namun penemuan sisa-sisa peninggalan dari zaman megalitikum (zaman batu besar) di gunung itu, menggeser anggapan tersebut. Apalagi karena jika dilihat dari sisi manapun, Gunung Padang mirip bentuk piramida di Mesir, sehingga pemerintah pun menerjunkan sebuah tim arkeologi untuk menelitinya secara intens.

Dari penemuan itu, juga dari penemuan-penemuan lain, kemudian muncul kesimpulan bahwa Gunung Padang kemungkinan merupakan sebuah punden berundak, bukan piramida, karena punden berundak adalah salah satu peninggalan budaya nenek moyang kita dari zaman megalitikum, sementara piramida merupakan mahakarya bangsa Mesir.



Punden berundak adalah bangunan yang tersusun bertingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Punden Berundak pada zaman megalitik selalu bertingkat tiga yang mempunyai makna tersendiri. Tingkat pertama melambangkan kehidupan saat masih dikandungan ibu, tingkat kedua melambangkan kehidupan didunia dan tingkat ketiga melambangkan kehidupan setelah meninggal.

Gunung Padang kini telah tercatat sebagai salah satu situs bersejarah di Indonesia, dan menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat.


0 komentar:

Posting Komentar